Di musim penghujan dan kemarau seperti  ini, kebutuhan air bersih selalu bertambah dan persoalan air bersih sering kali menjadi masalah. Mulanya air  memang jernih tapi lama-kelamaan menjadi keruh. Bagaimana cara  mengatasinya?
Sebenarnya, sudah ada  teknologi sederhana yang sudah lama dikenal oleh masyarakat kita untuk  mengatasi problem air keruh, yaitu teknologi penyaringan. Sayangnya,  teknologi ini sepertinya sudah dilupakan. Padahal, selain sederhana,  teknologi ini juga murah dan mudah dilakukan. 
Sedikitnya ada dua metode  yang dapat diterapkan, yaitu penyaringan sederhana dan penyaringan  dengan bak. Alat yang digunakan pun relatif gampang. 
Untuk penyaringan  sederhana, cukup dua buah tempayan (kuali) dari tembikar. Kedua tempayan  lalu ditumpuk, dengan tempayan yang di atas (A) bagian dasarnya  dilubangi agar airnya dapat menetes ke tempayan yang di bawah (B). Setelah itu, masukkan  lapisan kerikil, lapisan pasir, dan lapisan potongan arang berukuran  kecil ke dalam tempayan A, sehingga menutupi lubang di bagian dasar. 
Sebelum dimasukkan, ketiga bahan harus dicuci sampai bersih. 
Jika dilihat dari paling  bawah, bahan yang dimasukkan pertama adalah lapisan kerikil, pasir, dan  potongan arang. Posisi lapisan arang kira-kira mencapai 2/3 tinggi  tempayan. Tiga bahan inilah yang berfungsi sebagai penyaring air.
Fungsi dari pasir di sini  adalah untuk menyaring bantalan. Ukuran yang dipakai biasanya 0,2-0, 8  mm. Sedang potongan arang yang terbuat dari tempurung kelapa atau kayu  yang dibakar, berguna untuk mengurangi warna dan bau. Kerikil sendiri  berfungsi sebagai penyaring akhir, sebelum meneteskan air ke tempayan B.Air yang ada di tempayan B  bisa digunakan sebagai air minum. Namun tetap harus dimasak terlebih  dahulu hingga mendidih. Hal ini diperlukan untuk memastikan semua kuman  telah mati. Untuk menjaga kebersihan, setiap 2-3 hari sekali, lapisan  kerikil, pasir, dan potongan arang dikeluarkan dan dicuci ulang sampai  bersih. 
Menjernihkan Air Dengan Zat  Kimia 
Untuk cara ini, alat utama  yang diperlukan adalah 2 drum berukuran sama yang dilengkapi kran air.  Tinggi kran air dari dasar drum +/- 5-10 cm (harus lebih tinggi dari  endapan lumpur yang timbul). Drum 1 berfungsi sebagai bak pengendap dan  drum 2 berfungsi sebagai bak penyaring.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan:  
pertama, air  kotor yang masuk ke bak pengendap, dimasukkan 1 gr tawas/10 liter  air. 1 gr kapur/10 liter air dan 2.5 gr kaporit/10 liter  air. 
Aduk air dalam bak secara  perlahan dan satu arah. Pengadukan ini sebaiknya dilakukan pada malam  hari sehingga pada pagi hari pengendapan berlangsung dengan sempurna.  Lalu, buka kran pada drum pengendap secara perlahan agar endapan tidak  terbawa pada drum penyaringan.
 Kedua, pada drum penyaring,  susun media penyaringan dengan menggunakan alat yang sama dengan yang di  atas kerikil setinggi 5 cm pada dasar bak, kemudian arang  batok setinggi 10 cm, ijuk setinggi 10 cm, pasir halus  berdiameter 0,25 - 0,1 mm setinggi 20 cm.
Air yang mengalir dari bak  pengendapan akan dijernihkan lagi melalui proses penyaringan sehingga  diharapkan air bersih akan keluar pada saat keran dibuka.
Ketiga, jika air yang keluar pada bak  ke dua sudah tidak jernih lagi, media penyaring perlu dicuci atau  diganti yang baru. Selamat mencoba. 
Semoga Bermanfaat. (Amin... IsyaAlloh) 





0 Coment: